Kelas virtual termasuk topik paling populer semasa pandemic Covid-19. Kini, pembelajara dengan metode virtual semakin digalakkan karena memang punya banyak keuntungan. Meski begitu, metode pembelajara ini tak lepas dari pro dan kontra.
Kelas virtual sendiri adalah lingkungan belajar dengan basis web sehingga guru & murid bisa melakukan interaksi dan komunikasi kapanpun dan di manapun, tidak terbatas ruang & waktu. Metode ini juga kerap disebut belajar online, kelas online, atau Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Jaringan (Daring).
Kelebihan Kelas Virtual
Dibandingkan kelas konvesnsional, kelas virtual menawarkan banyak kelebihan. Diantaranya adalah:
- Fleksibilitas
Pertama, kelas online memungkinkan seseorang dapat belajar-mengajar di manapun dan kapanpun. Tentu saja, metode ini bukan hanya menyingkat waktu tetapi juga menghemat bahan bakar.
- Pengembangan Diri
Karena sulit untuk belajar kelompok, kelas online memaksa siswa belajar mandiri. Justru, ini adalah manfaat yang besar karena kemandirian siswa akan berkembang pesat. Nantinya, pengembangan diri ini akan berguna untuk pembelajaran mereka di jenjang yang lebih tinggi.
Kekurangan Kelas Virtual
Meski begitu, kelas online juga punya beberapa kekurangan, seperti:
- Teknologi Mahal
Karena butuh alat penunjang yang tidak murah, tidak semua masyarakat setuju dengan metode pembelajaran ini. Selain perangkat HP atau laptop yang mumpuni, kelas online juga butuh kuota internet yang cukup besar.
- Sosialisasi Berkurang
Selain itu, kelas virtual juga membuat siswa kurang bersosialisasi. Agar tidak stress, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mendampingi proses belajar siswa melalui online.
Cara Membiasakan Pembelajaran Online
Di Indonesia sendiri, pembelajara online masih belum terlalu populer dibandingkan di luar negeri. Namun, perkembangan zaman mengharuskan siswa untuk terbiasa belajar secara virtual. Tentu saja, tidak mudah untuk membiasakan pembelajaran dengan metode ini. Butuh aturan jelas ketika kelas virtual berlangsung.
Selain itu, akses internet juga harus lancar. Pasalnya, akses internet termasuk nyawa dari pembelajaran online. Kemudian, video pembelajaran juga dapat menjadi solusi supaya siswa yang berhalangan tetap dapat mengikuti pelajaran yang diberikan.
Begitu juga pemerintah juga harus memperhatikan masyarakat yang kurang mampu agar bisa mengikuti kelas online. Namun yang terpenting adalah guru dan siswa itu sendiri. Artinya, pembelajara online bisa berjalan dengan baik jika mendapat dukungan dari semua pihak.
Kelas Virtual di Nestle
Nestle punya buda pembelajaran self-learning berbasis virtual yang efektif meningkatkan kemampuan & kompetensi karyawan. Sistem pembelajaran & pengembangannya adalah 70-20-10. Maksudnya adalah 70% melalui pengalaman lapangan, 20% lewat interaksi & hubungan sesame, dan 10% dari kelas atau pelatihan. Selain itu, ada juga kelas virtual lewat platform iLearn dengan beragam materi. Semua itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengembangan diri para karyawan.